Thursday 28 September 2017

Open Your Eyes


Buka matamu
Dua matamu
Mata zahir & mata hati
Celik! Lihat dunia ini luas

Hati bersih nampak tanda itu
Tanda yang dicipta Tuhan
Dalam diri, dalam alam semesta...

Menitislah air mata...
Tanda basah hatimu
Hati yang sedia
Menerima hidayah Allah...

Cahaya dari hati yang bersih terpancar pada sinaran mata.
Hati yang  bersih menzahirkan pandangan mata melihat bumi dengan penuh tanda-tanda Kekuasaan Allah.



Sesungguhnya detik-detik menerima cahaya mata sangat mengujakan. Seawal tahu Allah takdirkan insan baru dalam diri, terus dikongsikan dengan insan terhampir. 

Ya! Alhamdulillah...
Mata bercahaya, hati berbunga...
Semakin janin membesar, semakin terasa keajaiban yang Allah ciptakan.

Setelah melewati dua minggu, sudah boleh dilihat jantung yang sangat kecil memulakan tugas mengepam darah. Kecil besar kecil besar mengikut rentak yang tetap. Indah!



Jantung...
Itulah yang dikatakan Qalbu (seketul daging) mengikut Bahasa Arab. (selalunya disebut hati dalam Bahasa Melayu)



Sesungguhnya...
Segala deria sudah mula peka bertindak sejak berada di dalam gelapnya rahim bonda. Mata juga sudah mencelik. Kita tidak pernah tahu apa yang telah kita pandang. Dunia gelap yang sempit...

Sungguh!
Dengan izin Allah, hanya setelah bonda berjuang menyabung nyawa, mata melihat alam yang luas penuh warna warni...



Sejak lahir sampai sekarang, terlalu banyak yang kita pandang. Santapan hati dan minda. Ada yang terpadam ingatan, sebaliknya ada yang kekal bertahan...

Menjaga pandangan mata bererti menjaga hati dari virus dosa yang merosakkan iman. 
Itu tanda insan bertaqwa...



Sungguh...
Al-Quran itu manual hidup. Allah hadirkan kita ke bumi ini dengan segala petunjuk. Alam ini menjadi bukti wujudnya kita kerana Tuhan...
Dengan segala deria yang ada, terutamanya mata, kita mampu melihat dan belajar dari alam...

Buka mata, celik hati
Lihat alam, baca Quran
Semuanya sudah tersurat

Tapi sayang, jika Al-Quran yang kita baca, tidak kita fahami. Bahasa Arab Allah takdirkan menjadi universal seluruh ummat Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman. 

Setiap ceruk rantau mengalunkan Al-Quran dengan bahasa yang sama. 
Apa sahaja bahasa ibunda tidak menjadi penghalang!
Itulah bahasa syurga, kekal selamanya. 
Hebat!  



Baca Al-Quran, fahamkan isi...
Celik mata, buka minda
Belajar lagi dan lagi
Bahasa Arab bahasa Al-Quran
Kita gali...


Al-Quran adalah bukti Kekuasaan Tuhan...



Satu ketika dulu, saya berkongsi rasa hairan dengan suami,
"Pelik sungguh, pokok betik ada jantan, ada betina. Boleh dikenal pula bezanya. Betik jantan hanya berbunga, tiada buah untuk dimakan..."




Saya ambil Al-Quran, menyambung siri bacaan seperti biasa. Mata terus membuntang...


Tiada apa yang dapat difahami, andai tidak dibelek terjemahannya...

Terjemah Surat Ar Ra’d Ayat 1-4

1. Alif Laam Miim Raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran). Dan kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itu adalah benar[1]; tetapi kebanyakan manusia tidak beriman[2].

2.[3] Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy[4]. Dia menundukkan matahari dan bulan[5]; masing-masing beredar sampai waktu yang telah ditentukan[6]. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan-Nya)[7], agar kamu[8] yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu[9].

3. Dan Dia yang membentangkan bumi[10] dan menjadikan gunung-gunung[11] dan sungai-sungai di atasnya[12]. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan[13]; Dia menutupkan malam kepada siang[14]. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (keesaan Allah) bagi orang-orang yang berpikir[15].

4. Dan di bumi terdapat bagian-bagian (berbeda) yang berdampingan[16]. Kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, Tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya[17]. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

5. Dan jika engkau merasa heran[18], maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?[19]” Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya; dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya[20]. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Sungguh! Allah Maha Mengetahui...
Segala apa yang dulu, sedang dan akan datang...

[13] Yang dimaksud berpasang-pasangan, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar-kecil dan sebagainya.




[1] Hal itu karena beritanya benar, perintah dan larangannya adil, diperkuat oleh dalil-dalil dan bukti yang nyata. Oleh karena itu, barang siapa yang mendatangi Al Qur’an dan mendalaminya, maka ia termasuk orang yang mengetahui kebenaran dan hal ini menghendaki orang itu mengamalkannya.
[2] Bahwa Al Qur'an berasal dari sisi-Nya, bisa karena kebodohannya, sikap berpalingnya, tidak peduli, membangkang, atau bersikap zalim.
[3] Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitakan tentang keesaan-Nya dalam mencipta dan mengatur, dan keesaan-Nya dalam hal kebesaran dan keuasaan-Nya, di mana hal itu menunjukkan bahwa hanya Dia yang berhak disembah satu-satunya.
[4] Dia bersemayam di atas ‘Arsy sesuai dengan kebesaran dan kesempurnaan-Nya. ‘Arsy adalah makhluk paling besar yang menjadi atap seluruh makhluk.
[5] Untuk maslahat manusia, hewan ternak mereka dan pohon-pohon yang mereka tanam.
[6] Yakni sampai hari kiamat, hari di mana Allah melipat alam ini dan memindahkan penghuninya ke negeri akhirat. Ketika itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala melipat langit dan menggantinya, merubah bumi dan menggantinya, matahari dan bulan digulung dan dilipat, lalu disatukan kemudian dijatuhkan ke dalam neraka agar manusia yang pernah menyembahnya menyaksikan langsung bahwa matahari dan bulan tidak pantas disembah sehingga mereka pun menyesal dan agar orang-orang kafir mengetahui bahwa mereka berdusta.
[7] Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang mengatur semua urusan di alam atas maupun bawah, Dia mencipta dan memberi rezeki, mengkayakan seseorang dan menjadikannya miskin, meninggikan sebagian orang dan merendahkan yang lain, memuliakan dan menghinakan, memaafkan ketergelinciran hamba, menghilangkan derita yang menimpa hamba, menjalankan taqdir-Nya pada waktu-waktu yang telah diketahui-Nya dan mengutus para malaikat untuk mengurus apa yang ditugaskan bagi mereka untuk mengurusnya. Dia pula yang menurunkan kitab kepada rasul-rasul-Nya, menerangkan apa yang dibutuhkan hamba berupa syari’at, perintah dan larangan serta menerangkannya secara rinci.
[8] Dengan sebab ayat-ayat-Nya yang ada di ufuk maupun yang ada dalam Al Qur’an.
[9] Karena dengan banyaknya dalil, jelas dan rincinya termasuk sebab untuk memperoleh keyakinan dalam semua perkara ilahi, khususnya dalam masalah ‘Aqidah, seperti kebangkitan dan keluarnya manusia dari alam kubur. Di samping itu, sudah maklum bahwa Allah Ta’ala Mahabijaksana, Dia tidak menciptakan makhluk begitu saja dan tidak membiarkan mereka, Dia juga telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab, maka tidak dapat tidak mereka harus dipindahkan ke negeri di mana mereka menerima balasan, lalu orang-orang yang berbuat baik dibalas dengan balasan terbaik, sedangkan orang-orang yang berdosa dibalas dengan dosa mereka.
[10] Meluaskannya, memberkahinya, menyiapkannya untuk manusia dan menyimpan di dalamnya hal-hal yang bermaslahat bagi manusia.
[11] Jika gunung tidak ada tentu terjadi kegoncangan, karena tempat yang mereka tempati berada di atas air, tidak bisa kokoh dan diam kecuali dengan adanya gunung-gunung kokoh yang menancap bagai pasak.
[12] Yang dapat diminum oleh manusia, hewan dan diserap oleh pepohonan. Dengan sungai-sungai keluar pepohonan, tanaman, dan buah-buahan yang banyak.
[13] Yang dimaksud berpasang-pasangan, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar-kecil dan sebagainya.
[14] Ufuk langit pun menjadi gelap, semua makhluk hidup kembali ke tempatnya dan beristirahat setelah dibuat lelah di siang hari. Setelah mereka memenuhi kebutuhan mereka beristirahat, Allah menutup malam dengan siang, dan manusia pun bertebaran mencari maslahat mereka.
[15] Di mana pada semua itu terdapat dalil yang menunjukkan bahwa yang menciptakan, mengatur dan mengolahnya adalah Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang berkuasa terhadap segala sesuatu, Yang Mahabijaksana lagi Maha terpuji.
[16] Di antaranya ada tanah yang yang menumbuhkan rerumputan, pohon-pohon, dan tanaman-tanaman. Ada pula tanah yang tidak menumbuhkan rerumputan dan tidak menahan air. Ada pula tanah yang menahan air, namun tidak menumbuhkan rerumputan, dan ada pula tanah yang menumbuhkan tanaman dan pohon-pohon, namun tidak menumbuhkan rerumputan.
[17] Demikian pula warna, manfaat, dan kelezatannya. Kemudian, apakah bermacam-macam ini dengan sendirinya ataukah dengan pengaturan dari Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana?


[18] Karena orang-orang kafir mendustakanmu. Bisa juga maksudnya, jika engkau heran terhadap kebesaran Allah Ta’ala dan banyaknya dalil-dalil yang menunjukkan keesaan-Nya





Celiklah matamu...



Tuesday 26 September 2017

Susah atau Senang?


Al-'Anbyā' : 35 -

Tiap-tiap diri akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan...

Susah atau senang?
Dapat atau tidak?
Plan A atau plan B?
Hidup atau mati?
Tanya sama Allah... Istikharah!



Tanya sama pokok... pokok tidak jawab!
Tanya sama hati... hati kena cuci!

'... Hati jika sudah bersih
Firasatnya tepat kehendak Allah...
Tapi hati bila dikotori, bisikannya bukan lagi kebenaran...

Hati tempat jatuhnya pandangan Allah
Jasad lahir tumpuan manusia... '

Begitulah antara bait nasyid yang sering terdengar satu ketika lama dahulu...



Kenapa kita pilih A, kita tolak B. 
Kenapa kita usahakan sungguh-sungguh untuk dapatkan C, kita elak sungguh-sungguh, agar dijauhkan dari D.
Adakalanya kita beria mahukan ABC atau juga ABCD...
Biarlah kerana Allah...

Sejak kecil, kita banyak meminta itu dan ini. Terpaksa juga membuat pilihan. Main hentam, ikut kehendak hati. Kita mahukan yang indah-indah. Mahu menikmati yang menyenangkan. Yang nampak susah tolak tepi. Yang rasa buruk jauh sekali. Itu semua mengikut hati sendiri tanpa merujuk Allah Yang Memberi...

Sedangkan, Islam mengajarkan...
Nikmat itu juga ujian! Sememangnya yang susah itu hanya ujian yang nampak di mata. Ujian nikmat, selalu manusia lupa. Tidak perasan!

Analoginya mudah, ibarat seekor tupai di dahan pohon...
Goncangan angin yang kuat menyebabkan pautannya menjadi teguh, bimbang terjepuk jatuh. Namun, bila angin sepoi-sepoi bahasa meniup manja, meliuk lentoklah si tupai... Akhirnya, leka... Gedebuk! Terjatuh juga akhirnya...

Ujian datang ketika susah dan senang. Terkadang kita diuji dalam membuat keputusan. Yang disangka susah itu, mungkin kelak mendatangkan nikmat. Yang disangka mudah itu, mungkin mengundang mehnah.

Istikharah...
Dulu, semasa kecil saya tidak pernah tahu dan dengar istilah ini. Bila sedikit besar, saya sangkakan istikharah hanya untuk orang dewasa yang mahu pilih jodoh. Terasa diri begitu bodoh... 

Rupanya...
Islam ajar istikaharah itu penting. Sangat penting! 

Ummul Mukminin, Saidatina Aisyah r.a melaporkan

"Mintalah kepada Allah berkenaan semua perkara sekalipun cuma sekadar tali kasut. Ini kerana sekiranya Allah tidak memudahkan ia kepada kamu, pasti engkau tidak dapat memperoleh ia." 


Sebenarnya...
Istikharah bukan hanya tunggu jawaban Allah. 
Tapi, tanda pergantungan hati kita dengan takdir Allah. 
Hati tetap tenang jika apa yang Allah takdirkan tidak selari dengan apa yang kita impikan. 

Allah lebih tahu yang telah berlaku, sedang dan akan datang...
Kita pohonkan yang terbaik untuk bahagia dunia akhirat.


Alhamdulillah, anakanda Mukminah bahagia dengan sekolah pilihannya kini. Keputusan istikharah kami tidak menghampakan. 

Kelas Al-Quran tetap disediakan walaupun silibusnya tidak mengkhususkan hafazan Al-Quran. Tidak juga ada kelas pilihan khas yang dikenali sebagai kelas tamayyuz sepertimana sekolah agama yang menjadi dilema pilihannya seketika masa dahulu. 

Namun, dalam kelasnya kini tetap juga ada siri-siri hafazan untuk surah pilihan. Itu semua tidak kami jangkakan sekali! Alhamdulillah, Allah kurniakan ruang untuk lebih dekat dengan Kalam-Nya...




Saya seronok sekali bila ke situ. Sekolah di hadapan masjid. Mudah! Selalu sahaja saya ditegur jemaah kerana disangka musafir luar. Rupanya hanya singgah bertandang menjenguk anak di dalam pagar setentang...

Nikmat sungguh bila azan kedengaran bersahutan. Di dalam dan luar pagar saling memanggil menuju Tuhan...

Sebenarnya, sekolah Auliya pun sama. Satu-satunya anakanda yang masih berada di sekolah rendah. Masjid siap dibina di hadapan perkarangan sekolah. Seronok menunggu anak keluar dari pagar sekolah, diiringi alunan Al-Quran dari corong pembesar suara masjid di seberang sana...



Memilih tempat belajar selalu sahaja menjadi dilema yang tidak pernah tamat. Banyak faktor yang menjadi timbang tara. Begitu juga halnya dalam memilih bidang pekerjaan atau apa sahaja. 

Berada di tempat terbaik, belum tentu kita mampu buat yang terbaik. Walau siapa dan di mana kita. Ujian tetap datang silih berganti. Ujian itu menentukan aras iman. 
Usaha cari jalan keluar dalam setiap permasalahan. 
Banyak pintu yang masih terbuka...
Mohon petunjuk Allah SWT.



Namun...
Peluang yang ada, kita cuba sehabis daya
Al-Quran dan solat dijaga
Semoga kita berjaya...
Bahagia dunia akhirat...



Monday 25 September 2017

Al-Quran & Solat




Dalam Al-Quran ada perintah solat
Dalam solat ada ayat Al-Quran
Saling berkait

Islam datang dengan turunnya Iqra'
Surah Al-Alaq petanda kenabian
Gua Hira' menjadi saksi hingga hari ini...

Al-Quran mukjizat sepanjang zaman
Mendengar kalam Allah
Diulang baca dan dihafaz 
Sekelian umat pelusuk alam...


Solat tiang agama
Bermula dengan Isra' Mi'raj
Solat tanda aras insan bertaqwa
Sepanjang hari sepanjang hayat
Perkara pertama yang akan dihisab


Tahun kedukaan...

Kembara Nabi merentas masa
Ajaibnya melangkau zaman

Dari bumi ke bumi
Dari bumi ke langit

Kisahnya termaktub di dalam Al-Quran...

Solat adalah anugerah, ruang bercakap dengan Tuhan

Serahkan hati dan perasaan...

Nikmat bagi seorang mukmin
Alhamdulillah...

Sejak kecil hingga ke peringkat seterusnya, kita didedahkan untuk belajar. Belajar Al-Quran, belajar solat... Tidak ketinggalan belajar ilmu dunia.

Alhamdulillah, ketika menyambungkan pelajaran ke peringkat menengah, ayahanda saya bertegas supaya menerima tawaran SBP, SESMA. Saya hampir menolak dengan alasan lebih ramai sahabat saya ke sekolah terpilih aliran agama. Hanya saya dan seorang pelajar lelaki yang terpilih ke sana...

Di SESMA saya banyak belajar ilmu dalam bilik darjah dan luar kelas. Kelas Al-Quran disediakan pada waktu malam bergilir tingkatan 1-5, Ahad-Khamis. Momen yang sangat manis untuk dikenang...

Seronok sungguh bergilir duduk membaca dalam satu barisan kiri dan kanan. Ustazah di depan, tengah barisan. Datangnya bersama seorang ibu tua yang kami panggil nenek. Adakalanya kami turut berborak-borak dengan nenek yang baik hati. 

Di mana-mana ada ilmu Allah diajarkan di muka bumi...
Seiring ilmu dunia.

Saya seronok sekali bila mendapat berita dari guru penyelaras SPM, sekolah anakanda Muhammad akan membuat kunjungan ke SESMA. 



Hari yang ditunggu tiba dengan rasa sangat sukahati. Anak pergi menimba perkongsian ilmu dari pelajar di sekolah saya dahulu. Terasa seperti saya yang kembali ke situ!

Tambah mengujakan, ketika catatan tentang SESMA sedang ditaip dalam bait-bait di atas, saya terpandang kiriman gambar-gambar secara langsung yang dikirimkan oleh cikgu Najibah ketika mengiringi anak-anak pelajar di sana...



Sungguh, rasa rindu datang menerpa sekelip mata!

Koleksi gambar yang dikirim amat dekat di hati... 






Terpandangkan rona warna 'maroon', teringat 'blazer' berlambang lencana SESMA yang pernah disarung.



Tambah menarik...

Jelas kelihatan Ammar bin Q, (saya ringkaskan namanya) merupakan anak rakan saya ketika di SESMA dahulu. Beliau mengikuti jejak ayahbondanya yang pernah belajar di situ. Anak yang pernah dibesarkan di luar negara kerana mengikuti bonda dan ayahanda mendalami ilmu di bumi Ratu... Ilmu di mana-mana!



Segera saya kongsikan dengan bondanya, Dr. Lina yang kini sudah menyandang gelaran Profesor Madya di universiti dalam negeri. Tempat di mana saya pernah bertugas sebagai Pembantu Penyelidik satu ketika dahulu... Tempat yang sama juga saya kembali menyambung pengajian pasca siswazah. 

Saya berterusan melihat gambar demi gambar.



Segala peralatan dan terma yang pernah digunakan datang menerjah minda. Dulu, saya pernah belajar di situ bersama-sama rakan. Guru yang baik hati menyumbang bakti tanpa jemu. Mereka guru, kami muridnya. 

Ada yang  bertemu jodoh di situ... Pasangan guru ada, pasangan murid juga ramai. Alhamdulillah, bumi berkat... 

Ilmu yang sama pula saya sebarkan untuk anak didik di KOSPINT (Imtiaz Kuala Terengganu kini). Kimia dan fizik. Sayalah guru, merekalah murid...

Saya mengajar pula Biologi setelah ditawarkan mengajar di KYT (UiTM). Pengalaman menuntut BSc.Hons (Genetics) di bumi Universiti Malaya tidak mahu disia-sia begitu sahaja...

Kenangan belajar dan mengajar tidak pernah luput dari jiwa. Indahnya terasa. Tanpa sedar tersenyum bahagia...

Proses berulang... 
Anak-anak didik itulah pula yang sedang menyumbang bakti di setiap ceruk rantau tanah air. Alhamdulillah, biiznillah...

Fizik, Kimia, Biologi dan apa sahaja. 
Ilmu perlu ditimba!
Ilmu agama perlu di cari...

Ilmu di sini sana...
Belajarlah walau di mana...
Berbaktilah selagi daya dan punya usia...
Asal sahaja Al-Quran dan solat ditinggal jangan...

Saturday 23 September 2017

Hati-hati Itu Perlu


Apa ada pada hati?

Banyak perkataan boleh terbit dari sepatah perkataan 'hati'. 

Suka hati, sakit hati, kecil hati, besar hati, senang hati, susah hati.

Bila digandakan menjadi hati-hati, terlalu jauh maksudnya lari.

Seronok bermain bahasa, ibarat bermain teka-teki...

Laki sememangnya laki-laki
Gila bukannya gila-gila
Gula tak sama dengan gula-gula
Kuda dan kuda-kuda berbeza
Orang tak mungkin jadi orang-orang


Sumber : http://www.thefullwiki.org/Scarecrow
Hati-hati dengan hati. Hati punca segala!
Hati-hati juga dengan tindakan kita. Hati-hati dengan segala deria. Deria rasa dan apa sahaja...

Dari mata jatuh ke hati. Dari hati terjadi segala. Hati menjadi raja jika akal tidak segera berkuasa.

Lantaran itu, orang tua dahulu kala pernah berkata, "Ikut hati, mati. Ikut nafsu, lesu..." Benar atau tidaknya tidak diuji mengikut kaedah biologi. Sesekali dipandang pada situasi, terkadang ada benarnya juga.

Pesan Nabi tentang hati tidak perlu disangsi.
http://www.alhayyan.com/2017/01/seketul-daging-itu-adalah-hati/

Kenapa seketul bukan sekeping? Serahkan pada pakar...
Pakar bahasa atau mungkin, pakar anatomi...

Itu soal hati. Sifatnya berbolak balik... Doa sebagai perisai menjadi senjata pertahanan diri.


http://rinindrimentres.blogspot.my/2015_12_01_archive.html
Hidayah Allah sentiasa kita pohonkan. Untuk diri, insan terhampir dan semua...


https://www.pinterest.com/pin/546624473495217802/
Semoga iman sentiasa di hati... Iman tidak boleh diwarisi, tapi iman perlu dipahat di dalam hati. Hati yang disuburi baja iman akan membuahkan akhlak mulia yang terpancar pada gerak geri... Akhlak itu yang akan diwarisi, mencetus situasi untuk dicontohi. 



Hati-hati mencari buah hati. 
Dari buah adanya biji yang menjadi benih. 
Dari buah hati yang bersatu akan melahirkan benih kehidupan yang baru...

Segala yang telah, sedang dan akan berlaku semuanya sudah dirancang Tuhan. Namun, sebagai hamba, kita masih boleh meminta-minta. Takdir yang tersurat boleh berubah asbab doa. Allah boleh buat apa sahaja...

Kita doa berjumpa dengan insan yang baik, dikurniakan zuriat yang baik. 

Kita tidak boleh memilih siapa ibu bapa kita. Tapi, kita masih ada ruang membuat pilihan siapakah yang akan menjadi ibu ayah anak-anak kita...

Kita tidak boleh pilih di manakah tempat untuk kita dilahirkan. Namun, kita masih memilih tempat untuk mengembangbiakkan zuriat.

Alhamdulillah, nikmat yang paling besar bagi seorang insan... Dilahirkan dalam nikmat iman dan Islam. Ibu bapa Islam, suasana Islam. Lahirnya diazankan dan diberi pendidikan. Terlalu besar jasa ayah bonda yang membesarkan dan mendoakan...

Segalanya berlaku dengan izin Allah. Jika sehabis doa, tidak termakbul jua, itu Tuhan punya kuasa. Serahkan pada-Nya...

Dalam sebuah hadis riwayat imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri,
 Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandungi dosa dan memutuskan silaturahim melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan doanya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya keburukkan yang semisal.”

Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” 
Nabi SAW lantas bersabda, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
Sumber : http://www.islamituindah.my/cara-allah-swt-kabulkan-doa-doa-kita
Dari lahir, membesar dan dewasa... hidup kita banyak dipengaruhi doa. Terutamanya doa ibu bapa. Ketika di alam rahim lagi, seorang ibu mahu pun ayah, bahkan seluruh insan sekeliling mengharapkan insan baru kelak, sempurna kejadiaannya. 
Namun, yang diuji tetap teruji.
Ada yang ditakdirkan kembali ke bumi sebelum mengenal alam bumi. Di dalam perut, bayi sudah disahkan meninggal.
Tidak dapat saya bayangkan si ibu yang menahan hiba melahirkan anak yang tidak bernyawa... Anak ke syurga, itu pastinya! Mungkin itulah pengubat hati untuk terus menempuh hari muka...
Ada pula yang ditakdirkan lahir sebagai insan OKU (Insan Kelainan Upaya). Apalagi yang boleh dikesalkan, melainkan berdoa agar dimudahkan urusan...
Hanya doa menjadi ubat penenang dan peransang. Agar hati masih mengharap pada Tuhan. Hanya Tuhan yang beri kebahagiaan...
Banyak kisah di zaman Nabi yang begitu menginsafkan... Seorang wanita memohon didoakan Nabi. Jawapan baginda SAW menyebabkan beliau berubah pilihan. Terus bertahan...
‘Atha’ bin Abu Rabah berkata: Ibn ‘Abbas radiallahu ‘anhuma berkata kepada: Mahukah engkau jika aku tunjukkan seorang wanita daripada kalangan penghuni syurga. Aku menjawab: Sudah pasti ! Ibn ‘Abbas berkata: 

'Inilah perempuan kulit hitam yang datang berjumpa Rasulullah SAW, lalu dia berkata kepada baginda :

"Sesungguhnya aku menghidapi penyakit sawan (lalu apabila sawan ku datang), aurat aku akan terbuka. Doalah kepada Allah untuk diri ku."

Baginda SAW menjawab : Jika engkau mahu, engkau boleh bersabar, dan untuk engkau syurga. Jika engkau mahu, aku akan mendoakan engkau. Allah akan menyembuhkan engkau. 
Wanita itu berkata : " Aku akan bersabar, tetapi aku sering terbuka aurat (bila penyakit sawan datang). Berdoalah kepada Allah agar aurat aku tidak akan terbuka."
Maka Rasulullah SAW mendoakan beliau.'
[Sahih al-Bukhari, (كتاب المرضى) Kitab Pesakit, (باب فَضْلِ مَنْ يُصْرَعُ مِنَ الرِّيحِ) Bab Kelebihan Orang Menghidap Penyakit Sawan, hadis no : 5220]

Sumber : http://halaqah-an-nur.blogspot.my/2013/10/wanita-hitam-penghuni-syurga.html

Begitulah iktibar kehidupan...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...